SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DAN BEREKSPRESI

Sabtu, 21 November 2009

Sekelumit Cerita SP

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Dengan bacaan Ta'awud
Basmallah 3 x dan
Sholawat Nabi 3x

Alhamdulillahirobbil'alamiin..
Astaghfurullahal'adziim..

Sedikit  gbr.an sisi SP
Bagi anda yg memiliki kelebihan mungkin bisa terjemahkan gambar tersebut.Dan Insya Allah Masih ada satu lagi yang belum pemerhati dapatkan ilustrasi gambarnya. Insya Allah Secepatnya.


Dengan tidak mengurangi rasa takut, sujur pada Allah SWT..Sang Maha Segala galanya...dan salam pada seluruh sekalian alam yg telah diciptakan NYA..

Menyimak, meresapi, menghayati, dan coba memahami untuk dikembalikan pada ALLAH SWT...atas segala kejadian yang terjadi selama ini di atas bumi kita ini..banyak sekali khabar, berita, artikel, opini, mengenai segala hal yang terjadi akhir - akhir ini, pemerhati ini pun ikut bersedih hati, dan selalu berusaha mohon ampun atas segala yg terjadi dengan segala opini dan asumsi.
Tidak lain dan tidak bukan,karena pemerhati begitu sangat memperhatikan akan KUASA ALLAH SWT..yg MAHA Mengetahui.
Selain itu satu hal yg selama ini pemerhati tertarik dan amati, mengenai cerita yg hangat dan beredar, karena ini menurut catatan dan berita yg di bawa dari para pendahulu baik yg telah diberikan Anugrah ALLAH SWT..melalui masing - masing anugrah yg mereka miliki yaitu mengenai SATRIO PANINGIT / SATRIO PINANGIT ..atau apa saja istilahnya..yg jelas penulis pun sangat prihatin. Keprihatinan pemerhati bukan karena apa - apa, hanya sekedar mengingatkan akan satu hal yg mesti kita bisa hargai dan patut kita junjung tinggi..yaitu ALLAH SWT..
Memang kalau kita semua bisa runtut sejarah perjalanan hidup manusia dari mulai Nabi Adam As..hingga sekarang, mungkin kita bisa sedikit..hanya sedikit bisa memetik sesuatu yg bisa menghubungkan dengan Cerita SP tersebut. Kemudaia RATU ADIL, dengan satu yg sangat membuat kita semua sering bertanya dan mungkin sebagian dari para penerima Anugrah dari ALLAH SWT sudah mengetahuinya yaitu SABDO PANDITO RATU. Ada sedikit yg mungkin pemerhati dengar baca dan mungkin dari refleski diri pemerhati..
RATU ADIL adalah sebutan bagi mungkin Pembawa Kabar gembira kehidupan dunia ini untuk segala perbaikan yg ada di dunia ini, Dari SEGALA DIMENSI, sekaligus perbaikan dari kesalahan kesalahan dari segala TRAH dalam tatanan jawa,yg sebenarnya kalau kita bisa semua teliti dari A - Z antara INDONESIA Jawa - Seluruh Tanah Pusaka ISLAM di Arab Sana. Ada satu keterkaitan yg mungkin itu sudah di gariskan ALLAH SWT..yang jelas RATU ADIL adalah sebutan/gelar Pemimpin Dunia yang nantinya akan muncul memperbaiki segala keadaan..
SABDO PANDITO RATU, ada tiga gabungan kata dalam ungkapan atau istilah tersebut..
SABDO, adalah sabda yang diambil dari semua kitab suci masing masing agama yang ada di dunia ini.
PANDITO, sebenarnya adalah gelar bagi seseorang ( makhluk Allah SWT..) yg benar - benar telah belajar mengerti, memahami, menghayati dan mengamalkan apa yg telah Allah SWT amanatkan pada para NABI.
RATU, adalah sebutan bagi Pemimpin di atas dunia ini, dimana BUMI , bukan PAKMI..?IBU PERTIWI, bukan BAPAK PERTIWI..dan masih banyak penjelasan yg masih harus dijelaskan mengenai ungkapan hal tersebut diatas.

Sedikit  ulasan, sebenarnya pada waktu zaman para Nabi terdahulu pun, sebenarnya memang sistem kemasyarakatan bahkan pemerintahannya pun kalau di Indonesia mungkin MONARKI /Kerajaan.. Karena untuk susunan trah keluarga di Jazirah Arab menggunakan istilah BANI.( Keluarga )..semua istilah tersebut diatas sudah dipakai..bahkan di pakai disemua Alam yg telah ALLAH SWT ciptakan..Karena mereka adalah pewaris Amanah ALLAH SWT..Mengenai baik buruknya dari sistem yang ada, tergantung dari pembawa Amanah tersebut.

Jadi dari ungkapan SABDO PANDITO RATU, jelas ada amanah yang tersirat dibalik yg tersurat. Dimana kata - katanya adalah Amanah dari Allah SWT.

Untuk masalah yang ini pemerhati tidak berani terlalu banyak lagi menjelaskannya..karena ini pun sebenarnya terlalu berat.

Kemudian mengenai SP...sebenarnya saat ini pun...dia Insya Allah..dan Mohon ampunan atas semua ini Ya Allah..hanya sekedar untuk memberikan informasi yg kebenarannya juga hanya ALLAH SWT yg tau..sudah ada..
Beliau selau mengamati, dan memperhatikan semua kejadian yang terjadi di seluruh jagad raya ini dan seluruh DIMENSI..seperti yg sering disebut MULTI DIMENSI..di balik bukan persembunyian.. tapi memang tabir yang disembunyikan ALLAH SWT..dan siapapun tidak akan mampu menembusnya...

Dalam isak tangis, menahan segala beban keprihatinannya beliau berusaha tetap tenang, dan selalu sabar menunggu saat yg telah di tentukan..yg mungkin takkan lama lagi, karena memang kondisi yang sudah semakin tak keruan..sudah terjadi WOLAK WALIKE ZAMAN dan ZAMAN EDAN..hanya Allah SWT yang tau tepatnya.

Kemudian beliau SP..saat ini juga benar benar sedang mengasah kemampuannya baik lahir maupun bathinnya, baik dari yg nyata dan yg ghoibnya...Karena sekarang ini sudah banyak orang PINTER..tapi KEBLINGER
namun sedikit ORANG NGERTI tapi NGERTENI..
 Contoh konkretnya : banyak para peramal yang begitu mudahnya mengumbar ramalannya, terutama yg buruk.

Jelas hal itu sudah menyalahi tatanan, seperti yg telah saya jelaskan diatas Bagai SABDO PANDITO RATU , mungkin para paranormal dan peramal hanya sedikit ketitikpan dari ALLAH SWT..jadi mohon jangan mengumbar ramalah yg sekiranya tidak menguatkan atau membimbing iman, bahkan malah membuat kehancuran.

Maka untuk itu beliau SP berusah mengasah semua itu dari segala warna...bukan apa apa, karena itu memang sudah ditakdirkan ALLAH SWT...

Dan..beliau tetap memperhatikan dan mengawasi dari tempat beliau ditempa..
Dan beliau pun selalu memberikan kabar bahkan tanda - tandanya melalui getaran getaran ghoib..yg bisa dirasakan oleh para penerima Anugrah dari ALLAH SWT, mungkin para Pemilik DOYO LINUWIH bisa merasakan..itu juga baru seberapa kekuatan beliau yg dituntun oleh ALLAH SWT, untuk melatihnya..sebagai kabar kepada dunia ini.

Yg jelas masih banyak lagi rentetan...yg perlu di ketahui untuk dijadikan hati hati, dan semakin sadar diri bagi kita semuanya..

Sekali lagi mohon maaf atas segala khilaf hamba YA ALLAH...hanya Engkau Yang Maha Tau diatas segala - galanya..dan mohon maaf untuk semua Makhluk diatas semua kehidupan..dan Dimensi...Amin

Alhamdulillahirobbil'alamin
Wassalamu'alaikum wr.wb



Jumat, 13 November 2009

Filsafat Islam dalam Bingkai Sejarah


Filsafat Islam dewasa ini menjadi domain wacana dan tema diskusi yang kuat di kalangan pemikir (pemerhati filsafat) di Timur maupun di Barat. Setidaknya hal ini terjadi pada abad ke-19 hingga kini.
Sebut saja orang-orang seperti Adam Mez, Henry Corbin, Goldziher, Hitti, HAR. Gibb, atau Seyyed Hossein Nasr, Fazlur Rahman, Joel Kraemer, dan belakangan Oliver Leaman serta beberapa ahli filsafat muslim yang ada di Eropa lainnya ikut mengkaji filsafat Islam secara intens.
Adapun sebelumnya, wacana filsafat Islam seringkali tidak terjamah bahkan mungkin hampir ditiadakan baik itu di kalangan pemikir Barat, maupun dalam sebagian tradisi Islam sendiri.
Filsafat Islam dipandang sebagai sebuah objek yang asing dan serangkaian ilmu import yang harus dilawan dan diperlakukan sebagai anak yatim oleh para sarjana Barat terutama para sejarawan kuno.
Referensi yang selama ini dirujuk oleh para sarjana Barat ketika menghubungkan antara Kebangkitan (Renaissance) di Eropa adalah tradisi keilmuan Yunani yang dikenal dengan zaman logos. Hal ini sangat kuat diyakini terutama dalam cara pandang tentang kehidupan yang dilandasi oleh pemikiran filosofis Yunani. Selalu saja rujukan awal yang dicari adalah para pemikir seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles.
Memang hal ini bukanlah sebuah kesalahan fatal. Namun ketika hal tersebut tidak pernah dikaitkan dengan kejayaan yang pernah diraih oleh Islam –dan kita tahu bahwa Islam sangat banyak menyumbangkan pemikiran dan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, filsafat, sejarah, dan beberapa bidang lainnya–, ada keterputusan-sejarah yang pada akhirnya menyebabkan kerancuan-ilmiah dalam memandang filsafat secara umum terutama dalam filsafat Barat pasca Renaissance. Karena pada dasarnya ada kotinuitas-historis yang tidak bisa kita abaikan.
Ketika Islam mengalami kejayaan peradaban pada abad ke-9 hingga abad ke-11, dunia Islam sendiri mengakui adanya andil besar gelombang helenisme yang lebih awal dalam mengais kemajuan peradaban. Dalam hal terakhir ini, pengaruh pemikiran Plato, Aristoteles, dan beberapa tokoh lain, coba ditafsirkan oleh para filosof muslim awal seperti al-Farabi, Ibn Sina, dan Ibn Rusyd.
Hasan Hanafi mencoba mendongkrak asumsi-asumsi salah yang dilancarkan para pengkaji filsafat Islam, baik dari kalangan Islam sendiri, maupun dari kalangan orientalis. Menurut Hanafi, selama ini mereka menduga bahwa para filosof muslim hanya melakukan pembacaan terhadap filsafat Yunani, kemudian mengikuti, melakukan anotasi, dan meringkas karya para filsuf Yunani, serta mencampuradukkannya dengan filsafat Islam, dengan memperburuk pemahaman tentang konsep-konsep filosofis.
Namun saya kira, tradisi Yunani pun tidak bisa lepas dari perkembangan tradisi filsafat Timur-Dekat sebagai pendahulunya. Secara genuin, Joel L. Kraemer menjelaskan bahwa filosof-filosof Yunani pra-Socrates seperti Empedokles, umpamanya, dikatakan telah belajar kepada Luqman “sang filosof” (Luqman al-Hakim) di Syro-Palestina pada masa Nabi Daud; atau Pythagoras diyakini telah belajar fisika dan metafisika pada murid-murid Nabi Sulaiman di Mesir, dan belajar geometri pada orang-orang Mesir. Kemudian para filosof semacam ini membawa tradisi “filosofis” yang mereka serap dari Timur menuju Yunani, untuk dikembangkan lebih lanjut.
Ada khazanah yang cukup berharga dari temuan-temuan pada filsafat Islam yang selama ini tidak diakui oleh filosof dan pemerhati filsafat di Barat. Padahal Islam sendiri memiliki tradisi keilmuan yang begitu kokoh, terutama pada abad pertengahan. Atau mungkin sebenarnya mereka banyak mengambil khazanah pemikiran filsafat Islam, namun mereka enggan untuk mengakui keberadaannya secara ontologis dalam rentetan sejarah peradaban dunia.

Rabu, 11 November 2009

Beku
By Ahmad Syafii Maarif
Senin, 18 Mei 2009 pukul 08:21:00



Tujuh abad yang lalu Jalaluddin al-Rumi (1207-1273), penyair sufi dari Balakh, guru spiritual Iqbal, pernah berucap, ''Tanpa cinta, dunia akan membeku.'' Ungkapan sufistik ini dirasakan kebenarannya sepanjang abad, terutama pada saat gelombang materialisme ateistik mendominasi perjalanan sejarah umat manusia, seperti yang kita alami di abad kegalauan sistem nilai ini. Dalam kehidupan modern, cinta itu memang belum redup sama sekali, sebab masih ada anak manusia di berbagai pojok bumi yang setia menyalakan lilin cinta itu, tapi radius cahayanya hanyalah menerangi lingkungan yang sangat terbatas. Dalam skala hubungan antarbangsa, antarperadaban, sumbunya bukan lagi cinta, tapi kepentingan ekonomi, kepentingan pasar. Uang telah menentukan segala-galanya; uang telah menjadi agama.


Dalam iklim yang serba panas dan kasar itu, agenda tentang keadilan, hak-hak asasi manusia, persaudaraan universal, saling menghormati, dan nilai-nilai lain yang berpadanan dengan itu semua, hanyalah ada di atas kertas atau dalam kemasan retorika yang menyesatkan. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang semula diharapkan akan mampu menciptakan perdamaian semesta yang abadi, dalam perjalanan sejarahnya badan ini sering benar menjadi alat pihak yang kuat untuk meneruskan penindasan atas pihak yang lemah. Lihatlah bagaimana nasib Irak, nasib Palestina, dan nasib negara-negara kecil yang menjadi bola permainan kepentingan ekonomi itu. Alexander Solzhenitsyn dalam Kuliah Nobelnya pada 1972 melontarkan kritik keras kepada badan dunia ini. Katanya, ''Seperempat abad yang lalu, dengan harapan kemanusiaan yang teramat besar, PBB dilahirkan. Sayang, dalam dunia yang tidak bermoral, badan ini juga sudah tidak bermoral.''


Sosok manusia seperti Solzhenitsyn-lah yang benar-benar melihat bahwa PBB tidak berfungsi efektif sesuai dengan piagamnya dan bahkan telah menjadi alat penindas, sementara negara-negara besar tetap saja menggunakan badan ini untuk melangsungkan politik imperialismenya yang secara formal telah dikubur itu. Tampaknya umat manusia masih memerlukan waktu panjang untuk mengaktualisasikan jeritan kemanusiaannya, menerobos kebekuan dan ketumpulan nurani yang sudah ada bersama kita sejak abad ke-16, abad kelahiran renaisans di Eropa. Renaisans degnan dukungan ilmu dan teknologi di samping sisi-sisinya yang positif, juga telah melahirkan manusia rakus, berhati beku, manusia yang mencoba melupakan Sang Pencipta. Alquran surat al-Hasyr ayat 19 melukiskan betapa akutnya situasi ini: Dan janganlah kamu ibarat mereka yang melupakan Allah, dan Allah pun menjadikan mereka lupa terhadap diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.



Si fasik adalah orang yang menggunakan potensi kemanusiaannya untuk tujuan-tujuan destruktif. Dengan persenjataan yang serba canggih, kehancuran yang dapat menimpa peradaban tidak terbayangkan akibat dahsyatnya. Kita tidak tahu di antara hampir 6 miliar penduduk bumi, berapa persen yang berada dalam kategori fasik itu. Allahu A'lam. - ahi
sumber: Republika

Sabtu, 07 November 2009

Api Jihad Ku.



Ya Allah..sesuatu tlah menghntak pikiranku, dan hatiku pun trsntak dibuatnya, otakku seperti berat menahanan kerasnya hantaman, dan jìwaku tergetar menahan luapan oven yg merah, menahan gempuran2 api yg memanggang jiwaku, yg hmpir saja keluar dari sarang nya, dgn pndangan tajam bak mata pedang yg brkilau di bwah merah bara yg mmbakar, siap meradang, menerjang dan terjang, melesat bg anak panah yg trlepas dari busurnya, meletup bagai peluru yg keluar dari mncong larasnya ketika pelatuk di tariknya.. !
Qolbu ku trus menyapa jiwaku, ternyata dia telah mampu merasakan ketiak hatiku, sedang berjuang di tengah kobaran api yg memanggangnya..lalu Dia menyapa dengan lirih, bertasbih, brtahmid, dan bertakbirlah..kau pasti mampu..menahannya. Dan hembusan lirih Qolbu ku..seperti perlahan terasa sedikit demi sedikit mulai terasa ketika aku tlah luluh lntah, mnhan trkulai mnhan gjolak api yg mmbkar..dan prlhan trasakan, mulai menghangat, lalu mulai padam, dan kemudian, kurasakan..kesejukan bersama alunan lirih tasbih, tahmid dan takbir hatiku..
Di tengah keterkulaian jiwaku, butiran hangat trasa bergulir perlahan, membasahi sela2 mataku.., Terima kasih ya Allah, tlah Kau tuntun aku dgn Api jihad ku yg membakar, krn jngan sampai ia menyala mnjdi Api Jahat ku..terima kasih ya Ya Allah.. Tlah kau sjukkan Api jihad ku..Amin

Saat Aku Belajar Mengenal Diriku..


Disaat aku harus lebih mengenal diriku..ku rapatkan diriku di setiap gerak langkahku dalam untuk selalu dalam koreksi dan instropeksi diri.
Tanpa ku abaikan sesuatu yang membuat diriku yakin atas Sang Pencipta Yang Maha Esa yang telah membuat diriku ada dan hidup. ALLAH SWT..
Mungkin aku terlalu bodoh, terlalu naïf, jikalau aku harus berhenti sejenak dalam tiap gerakku kemudian ku khusyukku dalam ingat dan munajad ku Pada Sang Maha Pencipta..
Dari semua yang ku dapat itu, aku mulai menyadari dan yakin, bahwa yang terjadi dalam hidupku..karena Allah SWT juga menginginkannya. Sebagai ujian tempaan dalam tiap gerak yang telah DIA beri untukku, agar menjadi mahkhluk, manusia dan hamba-NYA, dengan segala Kekuasaan dan Segala yang DIA berikan untukku..

Manakala aku harus menerima setiap ujian, cobaan, dan mungkin juga hukuman yang memang harus kuterima.
Tak jarang aku DIA hardik, tamper, pukul, tendang, hempaskan, lalu DIA ceburkan dalam kubangan – kubangan yang sering membuatku gelagapan, mencari ruang untuk bisa berenang renang ketepian. Tepian yang juga sering tak tak tergapaikan.. Dan mana kala sampai ketepian, DIA Sudutkan aku juga di sudut sudut yang membuatku menggigil dalam kedinginan… menahan. Terkadang juga aku di terpurukkan dalam keterpurukan yang membuat aku hanya bisa diam, diam dan diam…
Namun diam ku, ku mengerti, ku sadari semua itu karena DIA Yang Maha Pengasih dan Penyayang kepada Hamba hambanya yang selalu berusaha untuk belajar, memahami, mengerti, menghayati dan memahaminya.setiap gerak hidupnya kemudian Kau diamkan, untuk diam dalam khusyuk yang memang Kau inginkan, mengangkat, memandikan, membersihkan, mengobati dan membalut luka duka dan derita yang telah terbeli dengan sebuah sentuhan tiada terkiran dapat terasakan…

Disetiap menu yang selalau DIA berikan padaku, aku berusaha selalu dengan sungguh sungguh untuk menikmati sajian – NYA dengan segala rasa yang ku punya. Sebagai rasa terima kasih dan syukur ku pada-NYA atas segala nikmat dan anugrah yang telah berikan padaku.

Aku dan diriku saat aku belajar mengenali MU..melalui diriku

Terima kasih Ya ALLAH SWT…yang selalu berusaha untuk meluruskan jalanku kepada MU..

Dengar Suara !!

Dengar Suara ..?

Dengar.. ketika suara – suara nyaring berdentingan beraduan, dalam ruang yang tak bergema…apa yang bisa kita dengar darinya..?
Dengar ketika suara – suara yang nyaring bersautan dalam suatu nyaring yang tak terdengar..apa yang bisa kita perdengarkan..?
Dengar.. ketika suara – suara yang berdenting saling bersautan dalam perpaduan yang tak mungkin kita mendengar…?Apa yang bisa kita rasakan..?
Dengar.. ketika kita harus bisa merasakan diantara suara – suara yang mungkin juga enggan lagi bersuara dalam sautan dan nyaring dalam dentingannya..Apa yang bisa membuat kita bisa mampu mendengarnya..?
Dengar.. diantara pendengaran – pendengaran yang mungkin sudah saling bersinggungan dalam pendengaran yang tak bersautan…lalu bagaimana harus kita bisa perdengarkan..?
Yang terkadang suara – suara yang mesti di dengar namun tidak terdengar atau tidak di dengar atau mungkin suara – suara yang seharusnya tidak terdengar dan di dengar malah jadi suatu suara yang sering dan mungkin jadi terdengar..?
Lalu bagaimana baiknya agar kita mampu mendengar dan bisa jadi pendengar yang mau mendengar dan di dengar dalam pendengaran..?